Vaduz –
Berada di balik gunung, hiduplah sebuah negeri yang kaya dan makmur. Bukan, ini bukan dongeng, negara ini sungguhlah ada. Namanya Liechtenstein.
Lokasinya di Lembah Alpen, Liechtenstein memiliki dua wilayah yaitu Schellenberg dan Vaduz. Hanya memiliki luas 160 km persegi, negara ini dikelilingi oleh pegunungan.
Meski kecil, tapi negara ini begitu menyita perhatian dunia. Dirangkum detikTravel, Liechtenstein adalah salah satu negara terkecil dunia.
Di masa lalu, Liechtenstein adalah sebuah pedesaan miskin yang dibeli oleh Pangeran Johannn Adam dari Dinasti Liechtenstein pada tahun 1699 dan 1712.
Negara Liechtenstein Foto: (Getty Images)
|
Dinasti Liechtenstein atau Das Furstenhaus von Liechtenstein merupakan salah satu dinasti aristokrat yang terpandang dan dikenal memiliki kekayaan melimpah di Kekaisaran Habsburg, Austria.
Walaupun terpandang, dinasti Liechtenstein tidak memiliki wilayah kekuasaan. Sehingga, dinasti ini tidak mendapatkan jatah satu kursi pun di parlemen Austria.
Baru setelah membeli dua wilayah di Pegunungan Alpen, Dinasti Liechtenstein memiliki status penguasa suatu wilayah sebagai syarat untuk mendapatkan kursi di Parlemen Austria di Wina.
Lembaran baru memang dimulai, tapi desa yang dipimpin Pangeran Johannn Adam masih jauh dari kata maju. Butuh waktu 200 tahun sampai akhirnya seorang pangeran datang dan tinggal di sana. Ia adalah Pangeran Franz Josef II dan mulai berdomisili pada tahun 1938.
Negara Liechtenstein Foto: (Getty Visuals)
|
Dengan kerja keras Pangeran Franz Josef II membalikkan keadaan desa kumuh ini. Tak ada usaha yang sia-sia, jerih payah pangeran membuahkan hasil.
Sang pangeran berhasil membujuk banyak perusahaan untuk memiliki domisili di Liechtenstein. Saking banyaknya, penduduknya saja kalah jumlah dari nama-nama perusahaan yang mendaftar di sana.
Menurut statistik tahun 2019, penduduk Liechtenstein berjumlah 38.378 jiwa. Inilah mengapa, Liechtenstein masuk dalam daftar negara tajir melintir karena pemasukan yang melimpah. Kerajaan juga sangat ketat dan disiplin dalam mengelola anggaran negara.
Baca artikel selanjutnya