SINGAPURA, KOMPAS.com – Singapura sunyi senyap setelah pemberlakuan kembali lockdown parsial mulai Minggu (16/5/2021) hingga 13 Juni mendatang.
Pantauan langsung Kompas.com dari lapangan pada Minggu siang menunjukan, pusat-pusat kota yang selalu ramai seperti Marina Bay dan surga belanja Orchard Highway terlihat sepi.
Kendaraan-kendaraan bermotor Singapura yang tidak pernah berhenti lalu-lalang di jalan-jalan utama berkurang drastis. Bus-bus kota tetap beroperasi seperti biasa mengisi kehampaan di jalan.
Baca juga: Singapura Lockdown Parsial Lagi, Ini Berbagai Aturan dan Larangannya
Kebanyakan warga yang berkumpul adalah Asisten Rumah Tangga (Artwork) dari Filipina dan Indonesia yang menggunakan hari liburnya untuk keluar rumah majikan.
Mereka berpiknik di sudut-sudut kota seperti Taman Merlion, Orchard Street, dan Kebun Raya. Kali ini mereka hanya dapat menggelar tikar dengan maksimal satu orang lainnya, karena pemberlakuan kebijakan maksimal dua orang untuk berkumpul bertatap muka.
Marina Bay yang biasanya penuh sesak pengunjung pada Minggu terlihat kosong melompong. Hanya ada segelintir pesepeda dan pelari yang sedang berolahraga.
Hingar bingar keramaian juga menghilang bak ditelan bumi di Orchard Road. Jalur penyeberangan yang selalu dipenuhi kerumunan dengan kebisingan suara derapan kaki terlihat kosong melompong.
Toko-toko ritel tetap dapat beroperasi namun jumlah pengunjung dapat dihitung dengan jari tangan.
Baca juga: Covid-19 Meroket Tanpa Henti, Singapura Kembali Lockdown Parsial
Lalu-lalang keramaian juga tidak terlihat di underpass atau terowongan stasiun MRT Orchard yang biasanya dijejali pengunjung terutama pada hari Minggu. Kebanyakan warga yang keluar hari ini terlihat sendiri melewati surga belanja ini.
MRT Singapura yang ramai sejak pemberlakuan new standard pada 28 Desember kembali lengang. Kursi-kursi MRT terlihat kosong. Komuter juga duduk berjarak antara satu sama lain.
Keheningan juga terasa ketika Kompas.com bergerak menuju ke daerah suburban atau pemukiman warga. Tidak terlihat kerumunan warga lansia yang biasanya berkumpul mengobrol di kedai kopi pada hari Minggu.
Meja-meja kedai kopi berjajar tanpa kursi mematuhi peraturan pemerintah yang melarang konsumsi makanan di pusat-pusat makanan. Warga hanya diizinkan takeaway atau membawa pulang makanan.
Sunyinya Singapura mirip seperti ketika circuit breaker diberlakukan tahun lalu dari 7 April hingga 1 Juni.
Lockdown parsial 2020 melumpuhkan ekonomi Singapura dan menjadikan negeri pulau itu mati suri. Hampir tidak terlihat manusia di sudut-sudut kota yang selalu padat itu.
Kebijakan lockdown parsial terbaru diambil setelah melonjaknya penyebaran angka infeksi lokal Covid-19 di Singapura sejak 27 April lalu.
Baca juga: Covid-19 di Singapura Ikut Memburuk, PSBB Fase 2 Berlaku Lagi
“Esploratore. Appassionato di bacon. Social mediaholic. Introverso. Gamer. Studente esasperatamente umile.”